4 Jenis Pola Asuh Anak. Bunda Sudah Tahu?
08-08-2022

Untuk memastikan Si Buah Hati menjalani tumbuh-kembang yang optimal, maka sebaiknya Bunda memahami pola asuh seperti apa yang selama ini telah Bunda terapkan kepadanya. Pada masyarakat modern, menerapkan pola asuh anak yang tepat dinilai sangat penting karena dapat mempengaruhi kehidupannya di masa depan kelak. Jika bunda belum mengetahui pola asuh seperti apa yang Bunda dan Ayah terapkan terhadap Si Buah Hati, yuk, ketahui di sini.
Pola asuh dapat diartikan sebagai sifat dan gaya interaksi antara orang tua dan anak. Lewat pola asuh anak yang baik, orang tua seperti memberi panduan dengan #CintaBundaSempurna yang menyiapkan anak-anak dalam menghadapi lingkungan dan budaya di tempat mereka tinggal. Pola asuh akan mempengaruhi dan membangun moral, prinsip, dan perilaku anak saat ini dan ke depannya.
Pola asuh anak secara umum dipengaruhi oleh daya tanggap (responsiveness) dan tuntutan (demandingness). Daya tanggap dihubungkan dengan sikap orang tua yang lebih peduli, mendukung, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan anak dengan tujuan untuk mendorong individualitas anak, kemandirian, serta agar ia lebih percaya diri. Sedangkan tuntutan dihubungkan dengan tuntutan orang tua terhadap anak-anaknya agar dapat menyatu dengan keluarga, bisa berupa tuntutan untuk lebih dewasa, pengawasan, serta upaya menegur dan mendisiplinkan anak saat ia tidak patuh.
Tipe-tipe Pola Asuh Anak
Berdasarkan dua faktor di atas, maka pola asuh terbagi menjadi empat tipe, yaitu permisif, otoritatif, otoriter, dan abai.
Pola Asuh Permisif
Merupakan tipe pola asuh anak dengan daya tanggap yang tinggi sedangkan tuntutannya rendah. Pada pola asuh ini, orang tua seperti ingin menjadi teman bagi anak-anaknya. Penganut pola asuh ini berpendapat bahwa cara mengasuh anak yang terbaik adalah membiarkan anak membuat keputusannya sendiri dan orang tua jangan ikut campur kecuali diminta. Namun, kebebasan yang diberikan oleh orang tua membuat anak-anak ini cenderung memiliki masalah kesehatan dan mengalami obesitas karena makan sesuka hati.
Pola Asuh Otoritatif
Pola asuh ini disebut sebagai pola asuh anak paling ideal karena daya tanggap dan tuntutan sama-sama tinggi. Orang tua memiliki hubungan yang dekat dengan anak dan mendukung hal-hal positif yang mereka lakukan. Selain itu, orang tua cenderung memberi penjelasan terlebih dahulu tentang dasar dari penerapan aturan tersebut. Sebagai hasilnya, anak-anak tumbuh menjadi individu yang bahagia, cakap, percaya diri, dan bertanggung jawab. Tak heran, karena pola asuh ini memberi rasa aman dan nyaman bagi anak, serta mengurangi konflik antara orang tua dan anak.
Baca Juga: Trik Parenting Styles yang Tepat
Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini dinilai sebagai pola asuh yang tradisional karena kendali ada pada orang tua dan aturan diterapkan dengan tegas tanpa fleksibilitas. Anak harus patuh dan apa pun alasannya tidak boleh menentang, atau ia akan mendapatkan hukuman. Meski demikian, pola asuh anak ini memiliki daya tanggap yang rendah dan tuntutan yang tinggi. Tak heran jika anak-anaknya jarang mengambil inisiatif dan tidak bisa mengambil keputusan dengan baik. Rasa ingin tahu dan spontanitas mereka juga rendah. Saat dewasa, mereka cenderung memberontak kepada figur otoritas.
Pola Asuh Abai
Pola asuh ini memiliki daya tanggap dan tuntutan yang rendah. Anak-anak bertanggung jawab atas dirinya sendiri karena orang tua benar-benar lepas tangan dalam mengasuh mereka. Orang tua jarang berkomunikasi dengan anaknya, juga tidak memberi perhatian dan panduan. Tipe pola asuh ini dinilai merupakan yang paling tidak ideal. Anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang punya penghargaan diri rendah, memiliki kontrol diri yang rendah, rentan menderita masalah mental, tidak bahagia, serta bermasalah secara akademis di sekolah.
Pola asuh otoritatif memang dinilai sebagai cara pola asuh anak yang baik, tapi tak ada salahnya juga jika Bunda membuat penyesuaian berdasarkan budaya dan lingkungan tempat tinggal. Penggabungan beberapa pola asuh pun sah-sah saja jika dinilai merupakan pilihan yang terbaik untuk situasi dan kondisi keluarga.
Hal yang tak bisa Bunda abaikan adalah pemenuhan kebutuhan gizi Si Buah Hati. Asupa gizi yang seimbang dan variatif akan membantu Si Buah Hati mengalami tumbuh-kembang yang optimal. Untuk membantu memenuhi kebutuhan gizinya, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro kepada Si Buah Hati.
Susu bubuk ini diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung kekebalan tubuh Si Buah Hati.
Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.
Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan pun dan di mana pun.