Anak Tidak Mau Berbagi Mainan dengan Teman? Ini Tips Mengatasinya
04-11-2020

Bunda, tingkah laku yang biasa dilakukan Si Buah Hati kala berusia 3 tahun adalah berebut mainan. Sebab di masa itu, Si Buah Hati masih memiliki sifat egois dan tidak mau berbagi barang-barang miliknya dengan orang lain. Hingga Si Buah Hati kerap bertengkar dengan kakak, adik, atau teman, karena berusaha mempertahankan mainannya.
Sebenarnya, ada sisi baik dari sikap berebut mainan ini, yaitu Si Buah Hati berusaha mempertahankan pendapatnya. Namun sebagai orang tua, Bunda mungkin bingung dalam bersikap. Apakah membiarkan Si Buah Hati mempertahankan mainan atau mengajarkannya soal berbagi dengan orang lain.
Sebetulnya, kala Si Buah Hati berebut mainan dengan saudara atau teman, ada beberapa langkah yang dapat Bunda lakukan. Yaitu:
Menjadi Penengah
Dalam kondisi Si Buah Hati tengah bertengkar karena rebutan mainan, sebaiknya Bunda menjadi penengah, dan tidak ikut terbawa emosi, apalagi sampai membentak. Hadapilah pertengkaran itu dengan tenang. Sebab, orang tua yang emosi akan membuat suasana hati Si Buah Hati semakin tidak enak. Akibatnya, Si Buah Hati sulit untuk ditenangkan.
Beri Pengertian
Jika Si Buah Hati bertengkar karena berebut mainan, Bunda berilah pengertian. Katakan bahwa Si Buah Hati tidak boleh merebut mainan milik orang lain. Ia harus belajar menghormati orang lain, termasuk benda-benda miliknya. Sebaliknya, beri pengertian juga bila mainan Si Buah Hati tiba-tiba direbut oleh teman atau saudaranya. Ajarkan kepada dia bahwa mainan itu bisa untuk bermain bersama.
Baca juga: Dukung Eksplorasi Si Buah Hati dengan Mainan Aman
Ajarkan Cara Menyampaikan Pendapat
Seperti yang sudah diulas di atas bahwa berebut mainan sebenarnya adalah mempertahankan pendapat. Karena itu, Bunda bisa mengajarkan Si Buah Hati yang ingin mempertahankan mainannya dengan perkataan yang baik. Bukan pertengkaran atau emosi yang meledak-ledak. Berilah contoh kata-kata yang tepat dalam menyampaikan pendapat, agar Si Buah Hati dapat menyampaikan kembali kepada temannya.
Ajarkan Berbagi
Ajarkan pada Si Buah Hati, bahwa semua barangnya, termasuk mainan, adalah benda yang dapat dimainkan bersama. Beritahu bahwa mainan-mainan itu boleh dimainkan teman bermainnya atau dipinjam ketika mereka sedang bermain bersama. Begitu juga sebaliknya. Si Buah Hati boleh meminjam mainan milik kakak, adik, atau teman, asalkan menyampaikan keinginan itu dengan baik-baik.
Ajarkan Kompromi
Ketika sedang dalam keadaan tenang, Bunda dapat mengajarkan Si Buah Hati untuk berkompromi dalam menggunakan mainan. Buatlah jadwalnya. Misalnya, ketika Si Buah Hati bermain boneka, kakak atau adiknya bermain masak-masakan. Tentukan siapa yang memakai permainan itu tertentu lebih dahulu, setelahnya boleh bergantian. Ajarkan juga agar Si Buah Hati dapat membuat jadwal bermain dan tegaskan bahwa peraturan itu harus dipatuhi.
Baca juga: Ketika Bunda Tidak Menuruti Semua Keinginan Si Buah Hati
Beri Penghargaan
Saat pertengkaran sudah selesai dan keadaan kembali tenang, biasanya Si Buah Hati akan akur kembali. Ketika itu, Bunda berilah penghargaan. Pujian, semangkuk es krim, atau sebuah permen, dapat menjadi penghargaan yang penting. Katakan bahwa berdamai seperti ini jauh lebih menyenangkan daripada harus bertengkar.
Satu lagi, buatlah peraturan, bagi siapa yang bertengkar karena berebut mainan, akan memperoleh hukuman. Jenis hukuman ini pun yang ringan-ringan saja. Misalnya, tidak boleh meminta tambah sewaktu makan es krim.